cari

kebudayaan

sejarah kebudayaan

cara menjadi wartawan

 Sebenarnya untuk jadi wartawan itu gampang banget, tapi untuk jadi wartawan yang benar-benar prinsipil itu yang sulit. Layaknya seorang wartawan itu harus paham 9 Prinsip atau elemen Jurnalis yang ada dalam Bill Kovach. Prinsip itulah yang akan membawa pada pemahaman bahwa wartawan itu bukan hanya sekedar pandai meliput, menulis dan mempublis, tetapi juga mampu mempertanggung jawabkan secara etis, moral, dan kepada Tuhan.

Sebenarnya secara tidak sadar kita sudah menjadi wartawan ketika kita aktif melakukan penulisan berita di sosial media, namanya "zitizen jurnalism." Tetapi secara pengertian, wartawan adalah orang yang secara teratur  melakukan kegiatan peliputan, pengumpulan data, dan secara aktif melakukan penulisan berita untuk di publikasikan melalui media kepada kahalayak.

 SEKARANG KITA MASUK PADA PEMBAHASAN INTI YA. " BAGAIMANA MENJADI WARTAWAN."

Formasi tulisan wartawan itu disingkat dengan 5W+1H (What, When, Where, Who, Why and How). Tetapi bukan hanya itu. Itu cuma bagian paling dasar bagi seorang jurnali. Yang paling penting bagi seorang jurnalis itu adalah BAGAIMANA MENYAMPAIKAN BERITA DENGAN BENAR, AKURAT DAN TIDAK MELANGGAR KODE ETIK YANG BERLAKU?

Sesungguhnya seorang jurnalis itu memiliki tanggung jawab moral dan sosial yang cukup tinggi, maka itulah profesi wartawan adalah profesi terhormat, kata seorang eks. wartawan juga sebagai eks wapimred koran UPEKS, Zulkarnain Hamson mengatakan, "wartawan adalah pilar ke-4 demokrasi setelah legislatif, eksekutif dan yudikatif." Pernyataan itu menurut saya shahih karena apa jadinya jika pemerintahan ini tidak dikontrol oleh media.?

Untuk menjadi seorang wartawan yang handal itu tentu perlu menguasai dasar-dasarnya terlebih dahulu, seperti kemampuan menulis dengan format 5W+1H, kemudian memiliki kemampuan meliput, kemampuan mengamati, kemampuan menganalisa. Kemampuan itu merupakan kemampuan dasar. Kemampuan atau skill yang paling harus dimiliki bagi seorang calon wartawan adalah kemampuan fisik, psikis dan intelektual.

Ingat, menjadi seorang wartawan itu akan bertanggung jawab. Jangan sampai menyajikan berita bohong (Hoax), tidak akurat, tidak teliti dan tidak ferifikatif. Jangan mendiskriminasi kelompok,golongan, gen atau apapun. Berita adalah fakta yang memberikan informasi dan mengedukasi, bukan menyebarkan berita Hoax yang kemudian membawa mala petaka.

Sajikan fakta yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Nilai berita  (news value) sebenarnya ada dua yang umum yakni penting dan menarik.

Kalau berita itu penting, maka sebarkan agar bisa menginformasikan ke publik, dan jikalau berita itu menarik pun akan membuat tulisan atau hasil liputan tidak hanya akan jadi sampah tetapi juga akan menjadi satu karya yang akan memberikan anda kebanggaan tersendiri.

So- Wa®tawan itu pembawa berita, bukan pembawa malapetaka.

Wartawan itu mengedukasi, menginformasikan, dan menghibur.

Wartawan itu harus cerdas, teliti, verifikatif, akurat dalam memberitakan.

Wartawan itu harus harus memberitakan yang penting dan menarik.

Wartawan itu harus menguasai topik yang akan di liput.

Wartawan itu harus update informasi.

Wartawan itu harus memiliki jaringan yang luas

Wartawan meski memiliki alat untuk memotret, menulis, merekan semua informasi.

Wartawan meski memiliki group wartawan atau bergabung kedalam organisasi kewartawanan seperti Aliansi Jurnalis Independen atau PWI, JOIN dan organisasi kewartawanan yang lain.

Wartawan itu adalah profesi terhormat.